Rabu, 31 Desember 2014

APLIKASI BUSINESS MODEL CANVAS (BMC) PERUSAHAAN


APLIKASI BUSINESS MODEL CANVAS (BMC) PERUSAHAAN

Model Business Canvas (MBC) merupakan sebuah konsep model bisnis yang unik. Konsep model bisnis ini dikembangkan Alexander Osterwalder & Yves Pigneur. Mereka berhasil mengubah konsep model bisnis yang rumit menjadi sederhana. Dengan pendekatan kanvas, model bisnis Anda ditampilkan dalam satu lembar kanvas, berisi peta sembilan elemen (kotak). Lantaran keseder-hanaannya, metode kanvas dapat mendorong sebanyak mungkin karyawan terlibat dalam pengembangan model bisnis organisasinya.
Model BMC terdiri dari 9 (sembilan) elemen, meliputi Customer Segment, Value Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resourcess, Key Activities, Key Partnership, dan Cost StructureDalam menyusun model bisnis dimulai dari Customer Segment diikuti dengan Value PropositionChannelCustomer RelationshipRevenue StreamsKey ResourcesKey ActivitiesKey Partners, dan Cost Structure.
Pengembangan BMC organisasi mulai dari memotret kondisi saat ini lalu diikuti analisis SWOT. Hasil analisis SWOT dapat digunakan untuk merancang model bisnis perbaikan dan prototipe model-model bisnis masa depan.
Gambaran sembilan elemen MBC berikut.


Pertama, Customer Segment.
Organisasi harus menetapkan siapa yang harus dilayani. Organisasi menetapkan melayani satu atau lebih segmen. Penetapan segmen ini akan menentukan komponen-komponen lain dalam model bisnis.
Kedua, Channels
Sarana organisasi menyampaikan Value Proposition kepada Customer Segment yang dilayani. Channel berfungsi dalam beberapa tahapan mulai dari kesadaran pelanggan sampai ke pelayanan puma jual. Dua elemen lain yang harus diperhitungkan secara cermat dalam membuat model Channel adalah Value Proposition dan Customer Segment.
Keempat Revenue Stream
Revenue Stream merupakan komponen yang dianggap paling vital. Umumnya organisasi memperoleh pendapatan dari pelanggan. Meskipun demikian banyak organisasi bisa membuka aliran masuk pendapatan dari kantong bukan pelanggan langsung. Buku ini menyajikan contoh organisasi ritel, jasa pengelola jalan tol, dan media penciptaan aliran pendapatan secara kreatif.
Kelima Customer Relationship
yaitu cara organisasi menjalin ikatan dengan pelanggannya. Menjaga Buku ini menyajikan sebuah contoh perusahaan infrastruktur, jasa tranportasi darat, dan jasa hotel untuk menunjukkan bahwa model hubungan dengan pelanggan perlu didesain secara kreatif.
Keenam Key Activities
Key Actiwtiesadalah kegiatan utama organisasi untuk dapat menciptakan Proposisi Nilai. Buku ini menyajikan contoh model Key Activities perusahaan penyedia energi listrik dan manufaktur mobil di Indonesia.
Ketujuh Key Resources
Merupakan sumber daya organisasi untuk mewujudkan proposisi nilai, umumnya berwujud manusia, teknologi, peralatan, channel maupun brand.
Kedelapan Key Partnership
Merupakan sumber daya yang diperlukan organisasi untuk mewujudkan proposisi nilai, tetapi tidak dimiliki oleh organisasi tersebut. Pemanfaatan Key Partnership oleh perusahaan dapat berbentuk outsourcing, joint venture, joint operation, atau aliansi strategis.
Kesembilan Cost Structure
Merupakan komposisi cost (biaya) untuk mengoperasikan organisasi mewujudkan proposisi nilai kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien, menjadi kunci besarnya laba yang diperoleh organisasi.

PENGANGGARAN SPRITUALITAS SIRI' NA PESSE

PENGANGGARAN SPRITUALITAS SIRI' NA PESSE
Alterantif Konsep Penganggaran Daerah

Secara konvensional, terdapat beberapa konsep penganggaran daerah. Namun konsep itu berlaku sama di setiap kondisi dan situasi pemakainya. Penganggaran siri' na pesse merupakan konsep penganggaran daerah yang berbasis internalisasi nilai-nilai kearifan lokal.

Di Sulawesi Selatan, dikenal istilah siri' na pesse. Terma Bugis, secara etimologi siri' adalah malu dan pesse adalah pedis. Secara terminlogi, siri' na pesse didefinisikan secara kontekstual. Siri' berarti harga diri, pertahanan diri, harkat dan martabat, bertanggung jawab, kinerja, dan sebagainya. Sedang pesse adalah perasaan empati atau toleransi kebatinan.

Banyak nilai-nilai kearifan lokal yang dianut masyarakat Sulawesi Selatan selama ini, sepertiTongeng (kebenaran), getteng (kejujuran), lempu (kejujuran), adele' (keadilan), dan sebagainya. Tiap nilai mengandung varietas nilai yang menyusunnya.

Konsep Penganggaran Siri' na Pesse

Konsep pengganggaran sir' na pesse pada masa lalu telah dipraktikkan di Kerajaan Luwu terutama pada acara adat (penganggaran). Pelaksanaan diawali dengan mobilisasi anggaran melaluiMakkasiwiyang (persembahan) dari pemerintahan level di bawah berdasarkan sumber daya (balanca/anggaran) masing-masing daerah. Kegiatan ini dipertanggungjawabkan Opu Bali Rante selaku pejabat menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan, dan perbendaharaan. 
Jika rencana kegiatan (penganggaran) tidak terlaksana atau sumber daya (anggaran) tidak cukup pada saat pelaksanaan acara adat, maka itu merupakan siri'. 
Datu/Raja akan merasa Masiri' (malu) sehingga pada saat yang bersamaan rakyat juga akan masiri'karena Datu adalah representasi dari siri itu sendiri. Pada saat merasa malu, maka pada saat itu pula rakyat juga merasakan malu. 
"Puakko siyo kiraukkaju, riakommiri riakkeng teppa, mutappalireng" sesungguhnya engkau raja dan kami daun kayu, kemana saja angin bertiup disanalah kami terdampar lantaran hanyut.
Koensep siri' na pesse ... next ...

Anda dapat membaca juga disini